LOGO dikpangan
Beranda > Berita > Kunjungan Dikpangan Lobar Ke Balittas Malang
Berita Utama

KUNJUNGAN DIKPANGAN LOBAR KE BALITTAS MALANG

Posting oleh dikpanganlobar - 22 Sep. 2022 - Dilihat 346 kali

Rombongan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat ke salah Satu Unit Pelaksana teknis (UPT) Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementrian Pertanian yang mempunyai kegiatan penelitian tanaman pemanis, serat, tembakau, dan minyak industri. Balittas terletak di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 september 2022 dalam rangka mengikuti studi tiru penerapan aplikasi teknologi polikultur tanaman tembakau di Kabupaten Lombok Barat.

 

Kunjungan Dinas Ketahanan Pangan Lombok Barat ke Balittas diterima langsung oleh Peneliti madya Bapak Roni Syaputra, SP. dan menjelaskan mengenai tujuan dari kunjungan.  Serta menjelaskan terkait tupoksi dari Lembaga Balittas dan jabatan fungsionalnya yang dapat dijadikan referensi sebagai studi banding. 

Dinas ketahanan pangan Lombok Barat ditugaskan untuk menjaga ketersediaan dan kesetabilan pangan di wilayah Lombok Barat sehingga berinisiasi memanfaatkan wilayah marjinal yang biasanya ditanami tembakau untuk dimodifikasi dengan menerapkan sistim polikultur. Polikultur adalah pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang tersusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik.

di Balittas sendiri jenis tanaman yang dikembagkan berupa tebu, tembakau dan tanaman serat lainnya. Namun pada umunya tembakau menggunakan pola tanam monokultur namun di beberapa daerah mencampur dengan komoditas lain seperti tanaman holtikutura terutama di daerah dengan iklim dingin.

Tanaman yang baik untuk ditumpang gilir bersama dengan tembakau adalah tanaman yang tidak sesama family, dan rekomendasi tanaman yang baik untuk ditumpang gilir adalah dari kelompok tanaman legum seperti kedelai, kacang merah dll, karna dapat memperbaiki struktur tanah dan menambah unsur N oleh bakteri rizhobium yang terkandung dalam akar tanaman legum dapat mengikat nitrogen di dalam tanah. Selain itu potensi pengembangan kedelai di Lombok untuk produk makanan lokal sangat bagus. Adapun waktu penanaman yang tepat untuk melakukan tumpang gilir adalah di akhir masa panen dari tanaman utama sehingga tidak mengganggu pertumbuhan dan produktifitas tanaman utama.

Tanaman tembakau juga sangat rentan dengan serangan penyakit yang berasal dari lingkungan tanaman tembakau sendiri maupun tanaman lain yang berpotensi membawa hama yang dapat menggangu pertumbuhan tembakau. Salah satunya serangan hama dari tanaman cabai sehingga cabai tidak boleh ditumpang sari bersamaaan dengan tembakau, sehingga sebaiknya jarak lahan tanam tembakau dengan cabai berjauhan, paling dekat 1 Km dari tanaman utama. Namun banyak juga petani yang berspekulasi untuk menanam cabai secara bersamaan dan berdekatan dengan tembakau, selama tanaman tersebut sehat dan tidak terserang dengan penyakit sehingga mampu memberikan keuntungan bagi petani, namun hal ini tidak direkomendasikan oleh Lembaga Balittas sendiri.

Lebih lanjut Peneliti Madya Balai Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Roni syaputra, S.P menjelaskan hasil penelitiannya yang dilakukan skala laboratorium, tanaman untuk pembenah  dan meningkatkan kesuburan tanah yaitu Orok-orok ( Crotaralia Juncae). Tanaman ini dapat meningkatkan unsur N di dalam tanah karena rhizobium pada akarnya mampu mengikat unsur N, selain itu juga dapat melarutkan unsur K dan P serta dapat meningkatkan toleransi terhadap kekurangan air sehingga cocok diaplikasikan di wilayah marjinal yang kekurangan air. Selain itu penggunaan pupuk organik dapat juga diaplikasikan untuk meningkatkan kesuburan tanah mengingat di daerah Lombok Barat tidak sulit untuk mendapatkan dan mengolah pupuk organik yang mampu mengurangi kebutuhan akan pupuk komersil. ( Rizal Pahlevi, Dikpangan Lobar)

 


Silahkan beri komentar

Email tidak akan di publikasi. Field yang harus diisi ditandai dengan tanda *